Tehnik Pengumpulan : Wawancara

Pertanyaan :

Putri : Apa arti harga diri buat kamu?
Putri : Harga diri itu mahal tidak menurut kamu, kenapa bisa mahal atau murah harganya dimata kamu ?
Putri : Pernah tidak kamu tidak dihargai oleh teman sendiri atu orang lain?
Putri : Perlu tidak harga diri itu diterapkan di kehidupan kita, Mengapa?
Putri : Apa menurut kamu perbedaan antara harga diri dan gengsi?
Putri : Bagaimana cara kamu menghargai diri kamu sendiri?
Putri : Bagaimana cara kamu menghargai diri orang lain atau pada teman kamu?
Putri : Bagaiman cara kamu menjaga harga diri kamu?


Harga Diri

Harga diri adalah penilaian yang dilakukan oleh sebagian orang terhadap dirinya sendiri. Harga diri ini merupakan hasil dari suatu percobaan setiap individu atau setiap orang terhadap diri sendiri yang merupakan sikap penerimaan atau penolakan serta menunjukkan seberapa besar individu atau sebagian orang percaya pada dirinya sendiri, dan merasa mampu berdiri sendiri, berhasil tanpa bantuan orang lain.

Harga diri adalah suatu harga yang tidak ternilai harganya oleh apapun itu. Harga diri diterapkan oleh sebagian orang pada umumnya. Sering digunakan oleh orang yang tingkatnya lebih tinggi, dengan tujuan agar orang tersebut ingin sekali dihargai dan dihormati oleh banyak orang.

Pada Article ini akan membahas seberapa penting arti harga diri dikehidupan orang pada umumnya. Dengan melakukan wawancara terhadap sebagian orang, diharapkan dapat membantu sebagian orang untuk lebih mengenal harga diri mereka sendiri . Sehingga harga diri mereka tidak di salah artikan oleh orang lain.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan sebagian orang menganggap bahwa harga diri itu adalah suatu prinsip hidup, yang mungkin prinsip hidup mereka adalah suatu hal yang sangat berharga dan tak ternilai dengan suatu apapun. Mereka pun beranggapan kalau harga diri itu mahal adanya karena mempertahankan harga diri sama sulitnya dengan mempertahankan prinsip hidup. menurut mereka menghargai diri sendiri adalah merupakan cara untuk menghargai orang lain juga. Jika mereka ingin dapat dihargai oleh orang lain mereka juga harus dapat belajar menghargai diri mereka sendiri.

Ketika mereka ditanya apa bedanya harga diri dan juga gengsi mereka menjawab bahwa harga diri itu adalah suatu prinsip hidup yang harus dapat kita pertahankan karna itulah suatu ciri yang dapat menggambarkan bagaimana diri mereka, sedangkan gengsi itu adalah suatu kesombongan kenapa gengsi dibilang suatu kesombongan? Karna gengsi berbeda dengan harga diri, karna gengsi adalah sifat yang mencerminkan bahwa mereka itu tidak mau mengakui kekurangan dan kelemahan diri sendiri. Harga diri dan menghargai orang lain itu adalah penting untuk di jaga karna itu adalah pegangan untuk kita dalam bersosialisasi dengan orang lain.

Mengekspresikan apa yang ada di dalam hati adalah salah satu cara untuk menghargai diri sendiri, dan jika kita dapat menghargai diri sendiri kita juga dapat menghargai dan dihargai oleh orang lain. Itu pernyataan yang diungkapkan oleh narasumber ketika diwawancara.

Pada dasarnya setiap orang ingin dihargai oleh orang lain, namun bagaimana cara menghargai orang lain itu adalah suatu bentuk agar kita juga dapat menghargai diri sendiri. harga diri adalah prinsip hidup yang harus dijaga biar bagaimanapun kondisinya. Karna itulah yang dapat mencerminkan diri kita.

By : Putri Ayu Nur Wijayanti


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Contoh Kutipan

Kutipan novel : Pergi ke Bulan

Karya : Darwin

Penerbit : Pinneaple, 2000


Apa yang dilakukan Prodo benar-benar membuat Pragina kesal. Perempuan itu berpikir bahwa Prodo, suaminya, telah berbuat tidak adil kepadanya.

“Mas, aku tidak bisa menerima perlakuan seperti ini,” ungkap Pragina. “Mengapa? Tugasmu di rumah. Mengurus rumah dan anak-anak. Titik!” Pragina menarik napas dalam-dalam. “Sementara kau terus bepergian, Mas?” Tanya Pragina lemah. “Ya” “Berminggu-minggu?” “Ya” “Lukas dan Toni selalu menanyakanmu.” “Itu tugasmu sebagai ibu untuk memahamkan mereka bahwa ayah mereka harus pergi mencari nafkah!” “Baiklah.”

Pragina menyerah dan putus asa. Prodo mengangkat kopernya dan melangkah menuju mobil. Mendadak ia merasakan sesuatu yang aneh menyelimutinya. Ketika ia menoleh, sepasang mata mungil Tony mengamatinya dengan berkaca-kaca.

“Ayah mau kerja?” tanya Tony. Prodo mengangguk. “Lalu, mengapa harus membuat Ibu menangis?” lanjut Tony. Prodo terkejut mendapat pertanyaan macam itu. Pikirnya, ”Pragina benar-benar tidak mampu merawat anaknya dengan pikiran-pikiran yang baik.”
“Kalau Ayah mau pergi kerja, pergi saja, tapi jangan bikin ibu nangis. Tony berjanji tidak akan minta oleh-oleh lagi dari Ayah, tidak akan menganggu Ayah pulang kerja, tidak akan merengek-rengek pada ibu agar Ayah cepat pulang, tidak akan nakal lagi agar Ayah tidak marah, tapi Ayah jangan marahi ibu lagi. Tony sedih kalau lihat ibu menangis.” Kata-kata Tony tersebut, benar-benar membuat Prodo tercekat. Ia meletakkan kopernya dan memeluk tubuh Tony erat-erat.

Dari kutipan novel di atas dapat dibuat ringkasan sebagai berikut :

Prodo tidak mau mendengarkan keluh kesah Pragina, istrinya, mengenai kebiasaannya pergi berminggu-minggu dengan alasan kerja. Ketika hendak pergi lagi, Tony anaknya berkata bahwa ia tidak akan mengharap kedatangan ayahnya lagi asalkan ayahnya tidak membuat ibunya menangis. Prodo tercekat dan tersadar bahwa keluarganya membutuhkan kehadirannya.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS